Humanity and National I dentity” sebuah usaha mempertinggi nilai kemanusiaan dan I nternalisasi Nilai-nilai Multikultural dalam Pengajaran Bahasa I ndonesiaīerbasis Sastra I ndonesia (Maria L.A. Pelangi Lebaran: Seputar Problematika Sosio-Kultural dalam Cerpen (Bakdal Tradisi Lisan dan I dentitas Bangsa: Studi Kasus kampung Adat Sinarresmi, I dentitas Naratif dalam Sastra Warna Lokal Minangkabau (Zulfadhli, S.S., Tradisi Lisan Cirebon: Kajian Morfologi Propp Babad Cirebon versi Klayan Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Banjar (Rissari Yayuk). Merangkai Sastra, Menyemai Budaya Menelisik Fenomena Using, Banyuwangi Pelestarian Cerita-cerita Rakyat yang Berkembang di Daerah I ndramayu Aesthetics of Central Javanese Literature and I ts Social Values (Dr. Seni Tarsul: Sastra, Kultur, yang Hidup dan Berkembang di Kalimantan Timur Menelisik Suku Sasak dari Fabel Tegodek dan Tetuntel (Syaiful Bahri, S.Pd.). Kekurangan tersebut.Meski demikian, sebagai sebuah kumpulan tulisan, Mendesak.Pada waktu mendatang hal ini bisa dilakukan sebagai bentuk revisi atas Melakukan penyuntingan terhadap 150-an artikel dalam waktu yang relatif Panitia, khususnya seksi makalah, mengalami keterbatasan guna Sebenarnya makalah-makalah yang terdapat dalam prosiding ini belumlah diedit Makalah-makalah ini dijilid dalam satu buku.Selain mudah dibawa, buku-buku prosiding ini Penyusunan prosiding kali ini yang dipecah menjadi 6 buku tersebut dilandaskan padaĪlasan teknis belaka, yakni guna menghindari kesan buku tebal sekiranya Upaya Sastra dalam Menghadapi Masalah Masyarakat dan Bangsa, (2) Sastra dan Masalah Lingkungan serta Masyarakat, (3) Peran Sastra dalam Pendidikan Moral dan Karakter,(4) Sastra Anak dan Kesadaran Feminis dalam Sastra ,(5) Sastra Anak dan Kesadaran Feminis dalam Sastra, dan (6) Sastra, Kultur, dan Subkultur. Judul-judul lainnya yang secara lengkap meliputi: (1) Sastra sebagai I dentitas Naratif dan Judul prosiding ini merupakan judul pertama dari Menghadapi Masalah Masyarakat dan Bangsaini merupakan satu dari serangkaian enam Prosiding yang berjudul Sastra sebagai I dentitas Naratif dan Upaya Sastra dalam Sekitar 150-an artikel yang memenuhi kriteria untuk dijadikan prosiding. Ketidaktepatan penempatannya.Awalnya, abstrak yang diterima panitia untukĭipresentasikan dalam konferensi ini sebanyak 180-an. Seringkali ada sejumlah pengelompokan yang terasa tumpang tindih atau ada Menyinggung sejumlah aspek sub-subtema secara bersamaan. Tersebut bukanlah perkara yang mudah mengingat seringkali sebuah makalah Pemilahan dan pengelompokkan masing-masing makalah ke dalam lima subtema Kemudian dijadikan sebagai prosiding.Subtema keempat karena terlalu tebal kemudianĭipecah menjadi dua prosiding sehingga semua berjumlah enam buah prosiding. (3) “Peran Sastra dalam Pendidikan Moral dan Karakter”, (4) “Sastra Anak dan Kesadaranįeminis dalam Sastra”, dan (5) “Sastra, Kultur, dan Subkultur”. Masalah Masyarakat dan Bangsa”, (2) “Sastra dan Masalah Lingkungan serta Masyarakat”, Terdiri atas: (1) “Sastra sebagai I dentitas Naratif dan Upaya Sastra dalam Menghadapi Yang terkait dengan HI SKI (Himpunan Sarjana Kesusastraan I ndonesia).ĭalam konferensi kali ini, tema utama tersebut dipilah menjadi lima subtema yang Sastra ataupun karya sastra sebagai bidang kajian yang digeluti oleh sejumlah pemerhati Meski demikian, hal tersebut tidak terlepas dari kajian yang berkaitan dengan Mengkaji sesuatu yang lebih luas dari sekedar nilai kemanusiaan ataupun identitas Pada kajian tentang tema tersebut, tetapi juga menyangkut hal-hal lain yang seringkali Yang relatif cair karena apa yang ditampilkan dalam konferensi ini tidak hanya difokuskan Tentu saja hal tersebut merupakan suatu kajian